Kenapa? Kenapaaa?!!
Kenapa kesalahan terkecilku selalu saja kau ungkit-ungkit?
Sedangkan kesalahan terbesarmu hanya mampu kusimpan dalam-dalam bahkan kubuang
jauh-jauh? Tapi kenapa?!! Tak bisakah kau seperti aku? Memang kau bukan aku.
Tapi, adilkah ini bagiku? Sadarlah, sayang!
Ada kalanya saat aku tak bisa selalu menyadari bahwa aku
yang salah. Tetapi sangatlah perlu untuk kau memahami perasaanku! Ya, kau perlu
untuk itu! Sadarlah, sayang!
Sekrang coba kau pikir kembali, apakah kau sudah cukup
mengerti dan menghargai sikap mengalahku selama ini? Apakah kau sadar ini
adalah bentuk usahaku untuk selalu menjadi yang terbaik untuk kamu? Sadarkah?
Sadarlah, sayang!
Selalu saja kau ambil alih seluruh emosiku. Kau selalu
pandai untuk itu. Kau pandai. Tetapi mengertilah, ada saatnya aku memberlakukan
segala emosiku, bukan hanya kamu yang dengan segala ketidakmasukakalan mu,
dengan segala kekejamanmu itu! Kapan aku harus berperan? Kapan...??? Sadarlah,
sayang!
by : Rani Cestyadinda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar